Pertimbangan Penentuan Organisasi Merujuk Pada Faktor-Faktor Yang Harus Dipertimbangkan Saat Mendirikan Atau Menentukan Struktur Organisasi Yang Efektif Dan Efisien
Penentuan jenis organisasi yang akan dipilih harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Penentuan organisasi yang tidak dengan pertimbangan yang matang akan berakibat fatal bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Pertimbangan penentuan organisasi melibatkan pemikiran tentang bagaimana organisasi akan diatur, bagaimana kegiatan dan tanggung jawab karyawan dan bagaimana komunikasi dan koordinasi akan dilakukan.
Berikut ini beberapa pertimbangan penentuan organisasi yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Tujuan Dan Bentuk Badan Usaha Perusahaan
Perusahaan biasanya memiliki tujuan yang akan mempengaruhi penentuan organisasi karena struktur organisasi harus dirancang untuk mendukung percapaian tujuan tersebut. Misalnya jika tujuan perusahaan adalah mencapai pertumbuhan yang cepat dan memasuki pasar global, struktur organisasi harus memiliki fleksibilitas, berfokus pada inovasi produk atau layanan dan melibatkan divisi regional atau cabang yang berada di berbagai negara.
Bentuk badan usaha yang dipilih juga mempengaruhi pertimbangan penentuan organisasi. Misalnya Perusahaan Perseorangan cocok untuk pemilik tunggal yang ingin memiliki kontrol penuh atas bisnisnya, sementara Firma (Fa) bisa menjadi pilihan yang tepat jika dua atau lebih pihak ingin bekerja sama dalam bisnis, Perseroan Terbatas (PT) umumnya lebih cocok untuk perusahaan dengan tujuan bisnis yang lebih besar dan memiliki pemisahan antara kepemilikan dan manajemen
Tujuan perusahaan harus selaras dengan pemilihan bentuk badan usaha dan mencerminkan strategi bisnis yang diinginkan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa struktur organisasi mendukung pencapaian tujuan jangka panjang dan memberikan manfaat yang optimal untuk perusahaan, pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, investor dan lain-lain.
2. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam organisasi akan berkaitan dengan jumlah aktivitas usaha atau skala operasional yang direncanakan. Jika organisasi memiliki skala operasional yang kompleks, besar dan luas. Maka kemungkinan diperlukan struktur organisasi yang lebih besar dengan departemen-departemen dan tim yang berbeda, sebaliknya jika organisasi memiliki aktivitas usaha yang lebih kecil, struktur organisasi yang lebih sederhana dan lebih terpusat mungkin cukup.
Pertimbangan ini penting dalam merancang struktur organisasi yang sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang ada. Dalam prakteknya, jumlah tenaga kerja biasanya menjadi salah satu pertimbangan penentuan organisasi bersamaan dengan tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan, jumlah aktivitas, fleksibilitas dan efisiensi.
3. Jumlah Aktivitas
Jumlah aktivitas merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis. Semakin banyak aktivitas bisnis, maka rentang kendali yang dibutuhkan lebih banyak dan jangkauan gudang atau cabang yang dimiliki pun luas. Jika aktivitas-aktivitas terlalu banyak dan tersebar (terlalu luas) hal itu dapat menghambat efisiensi dan produktivitas organisasi.
Jumlah aktivitas juga berhubungan dengan efisiensi, produktivitas organisasi dan pengelolaan sumber daya organisasi seperti waktu, tenaga kerja, anggaran dan fasilitas. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin penting untuk mengelola sumber daya tersebut dengan efektif dan efisien. Struktur organisasi harus mempertimbangkan bagaimana alokasi sumber daya dilakukan untuk setiap aktivitas, bagaimana pengawasan terhadap penggunaan sumber daya organisasi dan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut dapat diatur dalam struktur organisasi agar dapat dilaksanakan dengan efisien dan menghasilkan hasil yang optimal.
Pertimbangan jumlah aktivitas sangat penting dalam merancang struktur organisasi yang efektif dan efisien. Organisasi harus mampu menangani jumlah aktivitas yang ada secara efisien dan memberikan kerangka kerja yang jelas untuk penugasan, koordinasi dan pengelolaan sumber daya organisasi.
4. Fleksibilitas
Fleksibilitas organisasi juga penting dalam mengakomodasi perubahan strategi dan mendorong inovasi. Organisasi yang fleksibel dapat dengan mudah menyesuaikan strategi bisnisnya untuk merespon perubahan pasar atau keinginan dan kebutuhan konsumen. Mereka juga mampu mendorong inovasi dengan memungkinkan eksperimen, gagasan baru, dan kreativitas dalam menjalankan aktivitas bisnis. Fleksibilitas memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih adaptif dan responsif terhadap kesempatan, peluang serta tantangan yang muncul di kemudian hari karena kemungkinan perusahaan untuk berkembang ke depan juga perlu dipikirkan secara matang.
Fleksibilitas organisasi harus menjadi pertimbangan penentuan organisasi. Organisasi yang fleksibel mampu beradaptasi dengan perubahan, mendorong inovasi, meningkatkan responsivitas terhadap pelanggan dan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Dalam dunia yang berubah dengan cepat, fleksibilitas adalah kualitas penting yang dapat membantu organisasi bertahan menghadapi ketidakpastian.
5. Efisiensi
Efisiensi organisasi juga berkaitan dengan pengedalian biaya. Organisasi perlu melakukan analisis biaya yang cermat dan mencari cara untuk mengurangi pemborosan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Hal ini dapat mencakup pengurangan biaya produksi, penghematan energi, penggunaan teknologi yang lebih efisien atau pengoptimalan rantai pasok. Agar perusahaan dapat bekerja maksimal, perlu dipikirkan efisiensi biaya yang akan dikeluarkan. Besarnya organisasi yang dibentuk akan berpengaruh terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
Pertimbangan efisiensi organisasi sangat penting dalam penentuan struktur, proses dan pengelolaan sumber daya, efisiensi membantu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara yang optimal, meningkatkan daya saing, mengurangi biaya dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.